Senin, 27 Oktober 2008

gerimisku hari ini

Dana Tipis, IPSI Tetap Semangat Berlatih

SUMENEP- Tipisnya persediaan dana tak membuat jajaran pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumenep kendor untuk berlatih. Bahkan, jadwal pembinaan bagi sejumlah atlet semakin ditingkatkan. Alasannya, mepertahankan prestasi yang diraih adalah sebuah amanat. Seperti, pembinaan bagi atlet kenamaan IPSI. Sebut saja seperti atlet Sunda Danuwari Sofa, Fifin Maulina serta sejumlah atlet lainnya.
Ketua IPSI, H Fathorrasyid Sofa menegaskan, pembinaan kepada sejumlah atlet tersebut untuk menjaga gairah tanding mereka serta menjaga stamina yang mereka miliki seperti saat menghadapi sebuah kejuaraan.
Menurut dia membina atlet untuk berhasil membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga, jajarannya tidak ingin apa yang telah didapatkan para atletnya selama ini terbuang percuma. ”Mereka akan terus dilatih. Pembinaan akan terus berlanjut dan tak harus menunggu datangnya sebuah pertandingan,”ungkapnya.
Rasyid akui, selama ini pihaknya terus dihantui oleh tipisnya dana. bagaimanapun, aku dia dana menjadi bagian penting meraih kesuksesan. Tetapi, dalam perjalanannya, selama beberapa kali menggelar dan mengikuti event kejuaraan itu, IPSI berangkat dengan bekal dana yang minim.
Bahkan, terangnya uang pribadi sering dikorbankan demi lancarnya kegiatan. ”Meski dana tipis, prestasi bisa kami persembahkan,”imbuhnya.
Sehingga, dia berharap kondisi tersebut bisa mendapat perhatian dari pemerintah. Supaya semua agenda yang dicanangkan pihaknya (bahkan semua cabor yang ada) bisa berjalan dengan maksimal. Karena, tandasnya berkembang dan tidaknya dunia olah raga juga dipengaruhi oleh keseriusan dari pemerintah.
Dikonfirmasi terpisah Zainal Abidin, pemerhati Silat asal pragaan menegaskan, perjalanan silat (khususnya silat) di Sumenep belum berjalan efektif. Meski harus dia akui, selama ini sudah ada banyak peningkatan. Tetapi, peningkatan yang ada belum seberapa disbanding dengan kemajuan di luar daerah (luar Madura).
Dia menandaskan, lambatnya perkembangan tersebut karena kurangnya semangat kebersamaan dari semua pihak yang ada. Padahal, kemajuan sebuah olah raga ditentukan oleh kekompakan semua pihak. Sehingga, pemerintah, pemerhati, dan pengurus olah raga harus bahu membahu meengembangkannya. ”Jika hal itu bisa dimaksimalkan, maka olahraga di Sumenep akan maju,”imbuhnya (tur)

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah perjuangan ...